Nama: Rice Alfani
Manajemen Agribisnis
TEMA:
PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA
JUDUL:
PERAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER REMAJA
Dalam
perkembangannya manusia memiliki fase hidup dimulai dengan tahapan anak,
remaja, dewasa hingga lanjut usia. Empat tahapan tersebut mempunyai karakter masing-masing
dalam setiap fasenya. Fase anak adalah fase dimana anak mulai bermain,
beradaptasi dengan alam dan lingkungannya. Fase remaja dimana mulai tumbuh
menyukai lawan jenis dan dissebut juga tahapan meniru. Selanjutnya, tahapan
dewasa merupakan tahapan manusia mulai berkembang dan hidup mandiri, mulai
menentukan keputusannya sendiri. Fase lanjut usia dimana manusia kembali
sifatnya seperti anak-anak. Dari fase-fase tersebut, fase remaja merupakan fase
terpenting pembentukan karakter dan sifat dalam rentan usia yang masuk dalam
fase remaja.
Remaja
adalah tahapan kehidupan manusia dimana anak mulai tumbuh dalam perkembangan
pikiran, perkembangan fisiologis, dan perkembangan hingga menjadi dewasa.
Remaja merupakan masa paling rentan bagi pembentukan sikap dan karakter manusia
karena masa remaja adalah masa yang mudah terpengaruh, mudah mengikuti hal-hal
yang menurut mereka baik, dan belum memiliki prinsip hidup. Selain itu, remaja
merupakan masa mulai mengenal diri dan mulai meniru gaya, tindakan, sikap dari
idola yang disukainya. Dari banyak factor tersebut, remaja sangat perlu untuk
diarahkan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan
dirinya sendiri maupun masyarakat. Seperti penyimpangan sosial, narkoba,
pergaulan bebas, seks bebas, merokok, tawuran pelajar ataupun penyimpangan
lainnya.
Beberapa
penyebab yang timbul dari penyimpangan yang seringkali dilakukan remaja yaitu
karena kurang perhatian yang lebih dari orang tua mereka. Kedua, penekanan
nilai-nilai agama yang kurang dari orang tua sehingga saat memasuki masa
remaja, mereka tidak mempunyai pegangan untuk memilah yang baik dan yang buruk.
Ketiga, faktor lingkungan juga menjadi sebab dari penyimpangan terjadi.
Keempat, arus globalisasi yang tidak difilterisasi dengan baik akibatnya
budaya-budaya luar yang tidak sesuai dengan adat ketimuran menyebabkan remaja
menyalahi norma-norma seperti seorang remaja perempuan memakai rok mini untuk
pergi ke luar rumah dan lain sebagainya.
Perlu
di cermati sekali oleh para orang tua remaja, sangat penting untuk membentuk
karakter mereka. Banyak cara untuk menuntun mereka agar menjadi remaja yang
baik, salah satunya yaitu dengan menciptakan suasana yang hangat dalam
keluarga. Keluarga menjadi factor penting dalam pembentukan karakter remaja. Inti
sebenarnya dari karakter remaja yang buruk karena keluarga tidak menjadi
benteng pertama dalam filterisasi arus buruk yang masuk dan tidak menanamkan
prinsip agama yang dalam pada remaja. Beberapa contoh yaitu, remaja yang orang
tuanya broken home kurang mendapatkan
kasih sayang lebih rentan dipengaruhi oleh arus bruk daripada remaja yang
memiliki suasana hangat dalam keluarga. Hal itu menunjukkan perlu perhatian
yang lebih dari keluarga.
Peranan
keluarga sangat efektif untuk mencegah kenakalan remaja, keluarga harus
menerapkan sikap-sikap agar remaja tidak berani untuk berbuat menyimpang dan
menuntun mereka agar memiliki mental yang bagus. Namun keluarga juga tidak
harus mengekang, memagari eksplorasi dari kehidupan remaja. Tentu hal itu juga
berbahaya bagi perkembangan remaja ke depannya dan berpengaruh pada karakter
menjadi dewasa. Contoh lain yaitu remaja yang berprestasi di sekolahnya karena
mereka lebih di pedulikan akan apa yang dilakukannya di sekolah. Keluarga
menjadi suatu pedoman remaja dalam menentukan sikapnya di sekolah. Menurut
penelitian, sekolah menjadi faktor lingkungan yang juga menjadi penyebab dari
timbulnya kenakalan remaja. Hal tersebut karena kurang perhatiannya keluarga
dari remaja untuk mempengaruhi sikapnya masing-masing.
Dengan
begitu menjadi perhatian serius bagi orang tua dalam membentuk karakter maju
remaja. Orang tua harus menyadari bahwa remaja perlu mendapatkan perhatian,
kasih sayang, bimbingan yang lebih dan serius agar memilih hal yang baik dan
buruk. Keluarga juga tidak membatasi kreativitas remaja, hal yang disukainya,
rasa ingin tahunya selagi hal itu mebawa kepada karakter yang berkembang dan
maju. Lebih baik mencegah daripada mengobati itulah kata-kata yang harus
diingat sesungguhnya lebih baik kita mewaspadai
hal-hal yang tidak dinginkan terhadap remaja kita agar tak terjerumus
kepada lubang hitam dari pada mengobati setelah terjerumus. Bila setiap
keluarga mencermati hal seperti ini, tentu Negara ini menjadi lebih baik karena
remajanya memiliki mental berkembang dan maju. Semoga keluarga mengambil peran
yang baik dalam pembentukan karakter remaja untuk kehidupan yang lebih tentram
dan demi masa depan remaja Indonesia.
thanks info gan, tetap berkarya dan sukses selalu titip link ya gan www.interiorjakarta.com
BalasHapus