Powered By Blogger

Kamis, 13 Februari 2014

(Artikel) Peran Keluarga Dalam Membentuk Karakter Remaja

Nama: Rice Alfani
Manajemen Agribisnis

TEMA: PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA
JUDUL: PERAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER REMAJA

Dalam perkembangannya manusia memiliki fase hidup dimulai dengan tahapan anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Empat tahapan tersebut mempunyai karakter masing-masing dalam setiap fasenya. Fase anak adalah fase dimana anak mulai bermain, beradaptasi dengan alam dan lingkungannya. Fase remaja dimana mulai tumbuh menyukai lawan jenis dan dissebut juga tahapan meniru. Selanjutnya, tahapan dewasa merupakan tahapan manusia mulai berkembang dan hidup mandiri, mulai menentukan keputusannya sendiri. Fase lanjut usia dimana manusia kembali sifatnya seperti anak-anak. Dari fase-fase tersebut, fase remaja merupakan fase terpenting pembentukan karakter dan sifat dalam rentan usia yang masuk dalam fase remaja.
Remaja adalah tahapan kehidupan manusia dimana anak mulai tumbuh dalam perkembangan pikiran, perkembangan fisiologis, dan perkembangan hingga menjadi dewasa. Remaja merupakan masa paling rentan bagi pembentukan sikap dan karakter manusia karena masa remaja adalah masa yang mudah terpengaruh, mudah mengikuti hal-hal yang menurut mereka baik, dan belum memiliki prinsip hidup. Selain itu, remaja merupakan masa mulai mengenal diri dan mulai meniru gaya, tindakan, sikap dari idola yang disukainya. Dari banyak factor tersebut, remaja sangat perlu untuk diarahkan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun masyarakat. Seperti penyimpangan sosial, narkoba, pergaulan bebas, seks bebas, merokok, tawuran pelajar ataupun penyimpangan lainnya.
Beberapa penyebab yang timbul dari penyimpangan yang seringkali dilakukan remaja yaitu karena kurang perhatian yang lebih dari orang tua mereka. Kedua, penekanan nilai-nilai agama yang kurang dari orang tua sehingga saat memasuki masa remaja, mereka tidak mempunyai pegangan untuk memilah yang baik dan yang buruk. Ketiga, faktor lingkungan juga menjadi sebab dari penyimpangan terjadi. Keempat, arus globalisasi yang tidak difilterisasi dengan baik akibatnya budaya-budaya luar yang tidak sesuai dengan adat ketimuran menyebabkan remaja menyalahi norma-norma seperti seorang remaja perempuan memakai rok mini untuk pergi ke luar rumah dan lain sebagainya.
Perlu di cermati sekali oleh para orang tua remaja, sangat penting untuk membentuk karakter mereka. Banyak cara untuk menuntun mereka agar menjadi remaja yang baik, salah satunya yaitu dengan menciptakan suasana yang hangat dalam keluarga. Keluarga menjadi factor penting dalam pembentukan karakter remaja. Inti sebenarnya dari karakter remaja yang buruk karena keluarga tidak menjadi benteng pertama dalam filterisasi arus buruk yang masuk dan tidak menanamkan prinsip agama yang dalam pada remaja. Beberapa contoh yaitu, remaja yang orang tuanya broken home kurang mendapatkan kasih sayang lebih rentan dipengaruhi oleh arus bruk daripada remaja yang memiliki suasana hangat dalam keluarga. Hal itu menunjukkan perlu perhatian yang lebih dari keluarga.
Peranan keluarga sangat efektif untuk mencegah kenakalan remaja, keluarga harus menerapkan sikap-sikap agar remaja tidak berani untuk berbuat menyimpang dan menuntun mereka agar memiliki mental yang bagus. Namun keluarga juga tidak harus mengekang, memagari eksplorasi dari kehidupan remaja. Tentu hal itu juga berbahaya bagi perkembangan remaja ke depannya dan berpengaruh pada karakter menjadi dewasa. Contoh lain yaitu remaja yang berprestasi di sekolahnya karena mereka lebih di pedulikan akan apa yang dilakukannya di sekolah. Keluarga menjadi suatu pedoman remaja dalam menentukan sikapnya di sekolah. Menurut penelitian, sekolah menjadi faktor lingkungan yang juga menjadi penyebab dari timbulnya kenakalan remaja. Hal tersebut karena kurang perhatiannya keluarga dari remaja untuk mempengaruhi sikapnya masing-masing.

Dengan begitu menjadi perhatian serius bagi orang tua dalam membentuk karakter maju remaja. Orang tua harus menyadari bahwa remaja perlu mendapatkan perhatian, kasih sayang, bimbingan yang lebih dan serius agar memilih hal yang baik dan buruk. Keluarga juga tidak membatasi kreativitas remaja, hal yang disukainya, rasa ingin tahunya selagi hal itu mebawa kepada karakter yang berkembang dan maju. Lebih baik mencegah daripada mengobati itulah kata-kata yang harus diingat sesungguhnya lebih baik kita mewaspadai  hal-hal yang tidak dinginkan terhadap remaja kita agar tak terjerumus kepada lubang hitam dari pada mengobati setelah terjerumus. Bila setiap keluarga mencermati hal seperti ini, tentu Negara ini menjadi lebih baik karena remajanya memiliki mental berkembang dan maju. Semoga keluarga mengambil peran yang baik dalam pembentukan karakter remaja untuk kehidupan yang lebih tentram dan demi masa depan remaja Indonesia.

1 komentar:

  1. thanks info gan, tetap berkarya dan sukses selalu titip link ya gan www.interiorjakarta.com

    BalasHapus